Langsung ke konten utama

Beginikah Kuliah Itu?

Assalamualaikum semuaaaa.

Yay, btw udah lama ya ga ngeshare sesuatu di blog ini. You know lah, di samping banyaknya kesibukan saya *wkwk*, toh I know banyak yang udah berpaling dari blogspot ke media sosial yang lain, kecuali kalau lagi butuh bahan buat nyaiapin tugas sekolah ataupun kuliah. Hehe.

Jadi, ditulisan saya kali ini, saya ingin sedikit ngeshare opini saya sebagai seorang mahasiswa semester 4 tentang bagaimana dunia perkuliahan yang udah saya alamin. Terutama dari sistem yang diterapin di kampus saya. Hem.

Langsung aja. Perkenalkan, saya Annisa, kembaran Raline Shah yang terselubung *halah*, yang sering dipanggil Ichak. Saya kuliah di universitas PALING ternama di Sumatera Utara. Minat bidang saya itu identik dengan duit-duitan dalam dunia percangkol-cangkolan *lah gimana coba* *tebak aja sendiri ya haha* Sering disebut artis pertanian kalau di fakultas, karena dibanding yang lain, jurusan saya adalah jurusan yang paling banyak cewe cantik inceran senior dengan followers sampai ribuan, dan dari segi outfit paling mentereng deh pokonya. But I was not one of the popular pretty girls, ya. 

Jadi gini, pertama saya jujur saja agak kurang klop dengan sistem yang berlaku sekarang ini. Gini lho masalahnya. Terkadang jurusan ngotot mahasiswanya harus beginilah begitulah tanpa mempertimbangkan sudah layakkah mereka menuntut yang sedemikian rupa tersebut kepada mahasiswa? As an example, dulu pas di semester dua saya ada ngambil mata kuliah yang singaktannya itu Sosper. Nah, si sosper ini dinaungi sama dua dosen. Dosen A ngajar sebelum UTS, dan setelah UTS diambil alih sama si dosen B. Then, saya jujur aja kaget gitu kan pas si dosen B ngasih tau ke komtingnya kalo perkuliahan itu dilakukan seminggu sekali dengan aturan bahwa semua yang ngambil mata kuliah ini masuk semua sekaligus (kurang lebih total mahasiswanya 120-an tapi paling yang hadir 90-an udah cakep).

Dan taukah Anda apa yang lebih parahnya lagi? Pertama, kuliah dilakukan jam lima sore, which is jam-jamnya orang pada dekil as gembel dan bau badan satu harian udah nempel dah di mana-mana. Dan yang kedua, kalian tau ga kalau perkuliahannya diadakan di ruangan yang gak seberapa dengan keadaan ventilasi udara yang pas-pasan dengan kondisi ketersediaan bangku di ruangan pun ga menyanggupi semua untuk duduk di kursi. Alhasil, muncullah kaum-kaum yang belajar di lantai di bagian paling belakang ruangan. You know lah, kalau udah kaya gitu keadaannya bukan nyimak kuliah yanga ada, tapi jadinya malah mabar Mobile Legend.

Denger-denger sih, pihak dekanat sudah tau bahwa hal ini nyata terjadi di fakultas ini. Tapi toh, kegiatan illegal seperti ini masih dianggap hal biasa dan yaudah ga ada masalah sama sekali dan bahkan masih saja berlangsung sampai sekarang.

Tapi, balik lagi, masih mendingan sih kalau si dosen B ini masih ada niat baik dan menyadari kekurangannya dengan ringan tangan memberikan nilai yang bagus buat kita. Tapi parahnya, ada juga yang ga sadar. Adalagi mata kuliah DPT, sebenarnya ini bukan matkul utama jurusan saya tapi jurusan sebelah sih, dan karena kita anak cangkol harus ngerti sedikit-sedikitlah gitu kan jadi ya mau ga mau harus diikutin. Proses belajaranya sama kaya Sosper tadi sebenarnya *kecuali jamnya*, tapi yang parahnya ngasih nilai juga bikin naik pitam mahasiswa. Absen ga ada, tugas selalu siap, kuis ada, UTS UAS juga lumayan kejawab yah tapi gimana ya, saya dapat C+ pada saat itu. Jujur. Shock ya shock. Pengen aja gitu nanya, pak buk saya salahnya apa kenapa tega ngasih C+? Bukannya ga bersyukur sih, cuma rasanya saya kesel aja ternyata pepatah apa yang kita tanam itu yang kita tuai tidak selamanya berlaku dalam kehidupan nyata. Tapi yaudahlah, toh saya juga OGAH ngulang matakuliah jurusan sebelah ini. Dosennya pelit seuprit, ngajar cuma bacain slide doang. Hm.

Maaf ya Bapak dan Ibu. Bukan maksud saya menyindir, tapi terkadang saya merasa hal ini tidak benar tapi saya tidak tau harus mengadu ke siapa gitu. Jadi bisanya cuma nuangin semua apa yang saya pendam selama ini melalui tulisan saya yang ga seberapa ini.

Ada juga nih cerita lucu dari mata kuliah jurusan sebelah ini. Jadi ini kejadiannya pas UTS. Nah sebelum UTS kan adanya itu depan kali pertemuan which is setiap pertemuan topiknya pasti beda-beda. NAAAAH. Terus….. Pas UTS nih kan, baca soal. Terus kaget dah. Lah kagetnya bukan apa ya, masalahnya gini. Bahan isinya apa, tapi yang diujiankan itu apa gitu. Kita belajar A B C D E F tapi yang keluar satu topik doang dan itu adalah J. Wkwkwkwkwkwk. Ingin ku pecahkan kepala si pembuat soal. Maaf agak kasar tapi ini emang beneran emosi ya. Buat apa gua kuliah no absen di mata kuliah ini tapi yang diujiankan materi di luar kuliah. Ngakak ga sih? Kadang saya sering kesel sendiri, dan bertanya-tanya apa sebenarnya isi otak doi gitu lho.

Actually, jurusan yang saya gelatin ini sebenarnya bukan my first priority, tapi ketika emak nyuruh saya ambil ini dan ternyata saya lulus di sini. Yaaa mau ga mau harus mencoba untuk bersyukur dan mulai menjalani semuanya selayaknya saya emang bener-bener pengen jadi salah satu yang cukup expert di bidang ini.

Awalnya, saya kira dunia kuliah itu emang sebodoh ini gitu kan, ternyata saya salah. Saya masih banyak menemukan kampus-kampus yang menerapkan sistem dengan disiplin dan tegas. Sehingga, mereka bisa merebut akreditasi A dan masuk top 3 universitas ternama di Indonesia. Kadang saya kecewa, karena prinsip saya waktu ke waktu  harusnya apa yang saya jalani harusnya mengarah ke yang lebih baik, tapi entah kenapa saya malah merasa kenapa saya yang dulu di SMA sudah ditempah jadi emas tapi ditempatkan ke kumpulan koin-koin logam biasa. Bukan maksud saya menyalahkan Tuhan atas pilihan-Nya, tapi saya masih merasa saya belum begitu menemukan alasan hal baik apa yang saya dapatkan apabila saya di tempatkan di sini. Bukan maksud saya pula menyombongkan diri, mengatakan bahwa saya itu sudah seperti mythic kalau di Mobile Legend. Tapi, saya masih merasa, saya takut serpihan emas yang sudah ditempah tadi dicuri orang begitu saja. Seperti itu.

Ditambah lagi, kebetulan di fakultas saya masih sangat kental dengan kata “senioritas.” Ga boleh parkir kendaraan di fakultaslah, ga boleh makan di kantin lah, jalan di depan senior harus nunduk sambil bilang “permisi kak, bang”, dan bahkan dikumpulin satu angkatan hanya untuk membahas mau ngapain dikumpulin sampai dua jam lamanya. Like seriously? Hal ini berlaku buat maba. Tahun pertama adalah tahun yang cukup berat. Bukan karena mata kuliahnya, tapi hanya sebatas perkara senior yang gila hormat tapi ngakunya ga gila hormat. Di awal semester kita lebih ke diospek kecil-kecilan ketimbang fokus belajar. And I was thinking lmillion times like, "Should I give up to all these stupid bulsh*t?"

Aneh saja gitu. Di saat mahasiswa di Jawa sana sedang berlomba-lomba menemukan cara mengubah air hujan asam jadi garam yang layak dikonsumsi, lah dia malah keasyikan ngerjain anak baru dengan gaya rokok selalu ready di tangan kanan, rambut gondrong menjijikkan dan yang cewe-cewe cengengesan ga jelas di depan sambil dipegang-pegangin temen cowok dia yang lain. HAHAHAH. Sumpah ya. Jujur, saat itu saya sendiri lumayan tertekan batin ngadepin makhluk-makhluk astral kaya gini. Semoga dosa-dosa kalian semua dimaafkan oleh Allah SWT kak, bang. Aamiin.

Oh ya ini, satu lagi. Last but not least. IP alias Indeks Prestasi. Nah… Ada hal yang harus kalian tau akan hal ini. Sebenarnya, IP itu tidak selamanya bisa dijadikan apakah seorang mahasiswa itu pintar atau tidak. Lah kenapa gitu? Pertama, ada saja yang namanya faktor keberuntungan. Beruntung dia dapat nilai baik, dan jelas dia tidak beruntung dapat nilai kurang baik dari dosen yang ngasih nilai secara random alias suka-suka si dosen. Siapa yang tau IP dikasih si dosen itu bukan berdasarkan penilaian secara objektif. Ada kok yang gitu. Adaaaaa. Saya adalah salah satu korban yang tidak beruntung. Dengan kata lain, apa yang udah kita lakuin selama satu semester tadi tidak begitu mempengaruhi hasil akhirnya. Rajin datang, duduk selalu paling depan, aktif di kelas, jawab UTS dan UAS dengan baik, di kenal si dosen pula. Laaaah. Kurang apa lagi coba. Tapi tetep aja si makhluk gaib di kelas yang malah dapat A. Makin lucu saja ini dunia.

Kedua adalah, perbuatan curang pas ujian. Jadi misalnya gini. Ada temen saya, sebut aja dia namanya Odi. Nah si Odi ini termasuk anak yang ogah-ogahan kuliah. Tapi, ternyata pas ujian dia selalu mantap nyitil dan jawabannya semua keisi. Dosen ya mana tau-tau ya dia itu cara ngejawabnya gimana. Alhasil dia dapat nilai yang lebih tinggi dari kaum-kaum yang ngapal mati itu materi. Mantap bosque?

Intinya yang ingin saya sampein adalah, IP itu tidak selamanya menunjukkan identitas akademis seseorang. Kadang itu lebih mengarah ke simbolik semata. Dan teruntuk dosen-dosen ku, ku harapkan dengan sangat, berilh penilain secara objektif. Kasihan mahasiswa mu yang tekun namun hanya karena kurang beruntung dia mendapatkan hasil yang tidak begitu memuaskan. Semoga tulisan ini bisa menginspirasi para dosen sekalian dalam memberikan nilai kami pada saat pengisian portal pak, buk. Aamiin.

Mungkin saya kira sampai sini saja dulu celotehan saya. Maaaaaf sekali apabila ada pihak-pihak yang merasa dirugikan. Di sini saya tekankan sekali lagi, bahwa saya sama sekali tidak ada menyindir pihk manapun. Baik universitas, fakultas, jurusan atau bahkan dosen sekali pun. Saya hanya ingin tulisan ini  dapat menjadi gambaran bagi para pemegang kekuasaan bagaimana sudut pandang seorang mahasiswa yang sedang anda pimpin. Mari kita sama-sama saling mengkoreksi diri dan melakukan perbaikan guna kita bisa hidup sesuai dengan harapan. AAMIIIN. *kok udah kaya pidato kepala sekolah aja ya haha*

Wassalamualaikum wr. wb.

Kindly Regards,
Annisa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Burung Merah Marah?

ANGRY BIRDS? Aduh, siapa sih yang ngga tau angry birds zaman sekarang? KAMSEUPAY IYUH deh itu yang ngga tau angry birds itu apa. Oke, buat yang ngga tau aku bakalan nerangin apa sebenernya angry birds itu. Nah angry birds itu semacam game yang awalnya adanya cuma di gadget yang berlabel kan Apple. Permainannya itu semacam kaya maen ketapel gitu sambil nembakin babi. Iya babi! Ngape heran sih ah? -___- Tapi ada juga versi yang lain. Dia kaya nyusun-nyusun puzzle gitu lah~ Nah habis itu ada juga yang dia balapan gitu. Karakter nya ya para burung-burung aneh ini. Kan ngga mungkin ada sinchan .__. Tapi sekarang buat mainin permainan Angry Birds ini, bukan cuma di gadget cetakan apple aja kok yang bisa. Di facebook bisa, tinggal googling juga bisa, yang ketik reg itu juga bisa. Jenis permainannya juga pastinya makin banyak kan? Kenapa sih burung ini dinamain Angry Birds? Well well mungkin kebanyakan dari kamu kamu yang lagi baca artikel ketikan gue ini udah pada tau apa jawaban

Wise words~

LoL

Dakota Rose, Si Manusia Barbie!

Dakota Rose , cewe yang terobsesi banget jadi seorang tokoh kartun yang umumnya digemari banyak anak cewek. YUP! BARBIE! Remaja yang usianya 17 tahun ini emang beneran mirip sama boneka Barbie. Ia berasal dai Jepang. Well kan kalo dari Jepang sih biasanya matanya agak agak cipit gitu sih kan ya, tapi gak tau kenapa si Dakota yang satu ini sama sekali engga keliatan darah Asia Timur nya. Ga tau deh, mungkin operasi atau gimana urusan dia kali yah~ Nah ini dia blog nya dakota ~> http://kotakoti.com/ dan  buat channel di youtube, cari aja dakota rose pasti nemu kok channel nya. Username nya di twitter ~> @dakotakoti   Akunnya ini juga udah di centang biruin alias udah verified~ padahal followersnya belum juga nyampe 100rb. Dakota ini sih katanya engga punya facebook, tapi kalo kita searching pasti sih ada dong ye. Buat penggemarnya dakota di facebook, ada kok beberapa orang yang buat fanpage khusus penggemar dakota yang satu ini. Ya walau enggak official, kan setidaknya sesama