67 Hewan Langka~
1. The Tarpan
arpat the Moscow Zoo, published 1884
Spesies Tarpan yang terakhir mati di Cagar alam Askania Nova, Ukraina
tahun 1876. Tarpan merupakan jenis kuda prasejarah yang pernah mengembara dari
Selatan Perancis dan Spanyol ke arah timur menuju Rusia. Tarpan mati di alam
liar pada akhir 1800-an.
Alasan kepunahan Tarpan meliputi perusakan habitat hutan dan padang rumput. Perburuan yang dilakukan oleh petani karena takut tanaman mereka akan dimakan Tarpan. Ada berbagai upaya untuk menciptakan kembali Tarpan melalui pembiakan, sehingga kuda-kuda yang didapat setidaknya mirip leluhur mereka yang telah punah.
2. The Quagga
uagga at London’s Regent’s Park Zoo, 1870
Jenis kuda yang sudah punah lainnya adalah Quagga. Merupakan subspesies dari
zebra. Quagga liar yang terakhir hidup, di tembak pada akhir 1870-an. Sedangkan
di penangkaran mati pada 1883 di kebun binatang Artis Magistra di
Amsterdam. www.zootodays.blogspot.com
Punahnya Quagga disebabkan oleh perburuan liar dan dijadikannya Quagga sebagai pengganti daging Domba Ternak juga ikut berperan sebagai penyebab kepunahannya. Yang unik dan membedakan Quagga dari spesies kuda lainnya adalah corak kulitnya yang seperti zebra pada bagian depan.
Punahnya Quagga disebabkan oleh perburuan liar dan dijadikannya Quagga sebagai pengganti daging Domba Ternak juga ikut berperan sebagai penyebab kepunahannya. Yang unik dan membedakan Quagga dari spesies kuda lainnya adalah corak kulitnya yang seperti zebra pada bagian depan.
3. The Javan
Tiger
Tiger, taken in 1938 at Ujung Kulon
Pada awal abad ke-19, Harimau Jawa dapat ditemukan di seluruh pulau, tapi karena populasi manusia yang meningkat pesat menyebabkan kerusakan habitat di hutan. Penyebab lain punahnya harimau jawa juga karena perburuan iar, sehingga tahun 1950-an hanya tersisa sekitar 25 ekor harimau jawa.
4. The Caspian Tiger
Harimau lain yang punah adalah Harimau Kaspia. Penelitian terbaru
menunjukkan Harimau Kaspia sebagian besar identik dengan Harimau Siberia.
Punahnya Harimau Kaspia antara lain disebabkan karena perburuan terhadap
makanan
utamanya yaitu celeng, dan juga karena perusakan habitat. Harimau Kaspia
terakhir kali ditemukan pada tahun 1950-an
5. The Syrian Wild Ass
Spesies terakhir dari hewan ini mati pada tahun 1928 di kebun binatang
Schönbrunn, Wina. Sebelum abad 18 habitat Syrian Wild Ass meliputi pegunungan,
gurun, dan stepa antara palestina dan irak.
Yang menyebabkan punahnya hewan ini, karena kerusakan habitat akibat perang dunia I. Dan pemusnahan yang dilakukan pada abad 19 di saudi bagian utara
6. The Bubal
Hartebeest
Bubal Hartebeest merupakan jenis spesies dari antelop yang musnah pada tahun
1923. Berburu sepanjang abad ke-19 secara drastis mengurangi jumlah populasi
Bubal Hartebeest. Yang membuat Bubal Hartebeest unik adalah bentuk tanduknya
yang khas.
7. The Tasmanian Tiger (Thylacine)
Spesies terakhir Harimau tasmania mati tahun 1936 di kebun binatang Hobart,
Tasmania. Harimau Tasmania ini merupakan kerabat dekat dari tasmanian devil.
Harimau Tasmania diburu hingga punah oleh para pemburu liar dan petani, meskipun faktor-faktor lain seperti penyakit, dan gangguan manusia terhadap habitatnya mungkin juga memainkan peran dalam kepunahannya.
Harimau Tasmania diburu hingga punah oleh para pemburu liar dan petani, meskipun faktor-faktor lain seperti penyakit, dan gangguan manusia terhadap habitatnya mungkin juga memainkan peran dalam kepunahannya.
8. Pyrenean Ibex
Pyrenean Ibex yang memiliki salah satu cerita yang paling menarik di
antara binatang punah lainnya. Pyrenean Ibex pernah dicoba untuk dihidupkan
kembali melalui kloning, akan tetapi kloningnya hanya berhasil hidup selama 7
menit dan kemudian mati karena kegagalan paru-paru.
Pyrenean Ibex merupakan hewan asli dari Pyrenees, sebuah pegunungan di Andora. Jumlah populasinya di abad 14 masih sangat banyak. Pertengahan abad ke-19 populasinya mulai berkurang. Pyrenean Ibex populasinya bertambah kritis sejak awal abad ke-20, ketika diperkirakan bahwa populasinya di Spanyol hanya berjumlah sekitar 100 ekor.
Tahun 1981 dilaporkan hanya tersisa sekitar 30 ekor. Kemudian di akhir 1980-an berkurang lagi menjadi sekitar 6-14 ekor. Pyrenean Ibex terakhir yang lahir secara alami, mati pada 6 januari 2000, pada umur 13 tahun karena pohon tumbang.
9. Passenger Pigeon
Pyrenean Ibex merupakan hewan asli dari Pyrenees, sebuah pegunungan di Andora. Jumlah populasinya di abad 14 masih sangat banyak. Pertengahan abad ke-19 populasinya mulai berkurang. Pyrenean Ibex populasinya bertambah kritis sejak awal abad ke-20, ketika diperkirakan bahwa populasinya di Spanyol hanya berjumlah sekitar 100 ekor.
Tahun 1981 dilaporkan hanya tersisa sekitar 30 ekor. Kemudian di akhir 1980-an berkurang lagi menjadi sekitar 6-14 ekor. Pyrenean Ibex terakhir yang lahir secara alami, mati pada 6 januari 2000, pada umur 13 tahun karena pohon tumbang.
9. Passenger Pigeon
Cerita tentang Passenger Pigeon adalah salah satu kisah kepunahan paling
tragis di zaman modern. Seperti akhir-akhir ini, sekitar 200 tahun yang lalu
mereka tidak masuk daftar hewan yang terancam punah.
Pada kenyataannya, mereka benar-benar burung yang banyak di Amerika Utara, dan beberapa laporan dihitung dalam satu kawanan berjumlah miliaran. Kemudian ketika daging merpati dikomersialisasikan dan diakui sebagai makanan murah, terutama bagi para budak dan orang miskin, yang menyebabkan kampanye berburu pada skala besar.
Lebih jauh lagi, karena jumlah kawanan dari passenger Pigeon yang besar, burung-burung ini dipandang sebagai ancaman bagi petani. Spesies passenger Pigeon terakhir yang bernama Martha mati pada 1 September 1914.
10. Caribbean Monk Seal
Pada kenyataannya, mereka benar-benar burung yang banyak di Amerika Utara, dan beberapa laporan dihitung dalam satu kawanan berjumlah miliaran. Kemudian ketika daging merpati dikomersialisasikan dan diakui sebagai makanan murah, terutama bagi para budak dan orang miskin, yang menyebabkan kampanye berburu pada skala besar.
Lebih jauh lagi, karena jumlah kawanan dari passenger Pigeon yang besar, burung-burung ini dipandang sebagai ancaman bagi petani. Spesies passenger Pigeon terakhir yang bernama Martha mati pada 1 September 1914.
10. Caribbean Monk Seal
Caribbean Monk Seal merupakan anjing
laut asli dari laut caribia dan teluk meksiko. Hewan ini punah juga karena
perilaku manusia. Caribbean Monk Seal merupakan mamalia pertama dari
belahan dunia baru yang ditemukan oleh Columbus dan perusahaannya di pantai
Santo Domingo pada tahun 1494.
Muncul dalam catatan perjalanan Columbus 'pelayaran kedua ke Amerika'. Columbus segera memerintahkan anak buahnya untuk membunuh delapan dari binatang, yang disebut , "serigala laut" sebutan bagi anjing laut ini, untuk makanan. Secara resmi dinyatakan punah pada tanggal 6 Juni, 2008. Seperti pada umumnya Caribbean Monk Seal ini berjalan lambat di darat.
Muncul dalam catatan perjalanan Columbus 'pelayaran kedua ke Amerika'. Columbus segera memerintahkan anak buahnya untuk membunuh delapan dari binatang, yang disebut , "serigala laut" sebutan bagi anjing laut ini, untuk makanan. Secara resmi dinyatakan punah pada tanggal 6 Juni, 2008. Seperti pada umumnya Caribbean Monk Seal ini berjalan lambat di darat.
11. Badak Sumatra
Badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) adalah badak berukuran paling kecil di antara semua spesies badak di dunia. Badak kebanggaan Indonesia yang hidup di pulau Sumatera ini dinyatakan terancam punah karena saat ini hanya tersisa sekitar enam populasi di alam liar atau tinggal 300 ekor saja. Faktor utama
berkurangnya jumlah badak ini adalah perburuan liar. Di pasar gelap, cula badak ini dihargai 30.000 dolar AS atau setara dengan Rp 300 juta per kgr. Selain itu, tingkat keberhasilan pengembangbiakan badak yang sangat kecil turut menuntun hewan ini menuju kepunahan.
Badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) adalah badak berukuran paling kecil di antara semua spesies badak di dunia. Badak kebanggaan Indonesia yang hidup di pulau Sumatera ini dinyatakan terancam punah karena saat ini hanya tersisa sekitar enam populasi di alam liar atau tinggal 300 ekor saja. Faktor utama
berkurangnya jumlah badak ini adalah perburuan liar. Di pasar gelap, cula badak ini dihargai 30.000 dolar AS atau setara dengan Rp 300 juta per kgr. Selain itu, tingkat keberhasilan pengembangbiakan badak yang sangat kecil turut menuntun hewan ini menuju kepunahan.
12. Serigala Merah
Anda pernah menonton film animasi Ice Age? Film ini menceritakan kehidupan unik sejumlah satwa pada zaman es, zaman dimana hampir seluruh permukaan bumi ditutupi es. Nah, percaya atau tidak, hewan bernama serigala merah (Canis lupus rufus) ini adalah salah satu hewan "Ice Age" yang masih hidup hingga kini. Para ilmuwan mengestimasi hanya ada 100 serigala merah di alam liar Carolina Utara, Amerika Serikat, dan sekitar 150 ekor di beberapa fasilitas penangkaran.
Anda pernah menonton film animasi Ice Age? Film ini menceritakan kehidupan unik sejumlah satwa pada zaman es, zaman dimana hampir seluruh permukaan bumi ditutupi es. Nah, percaya atau tidak, hewan bernama serigala merah (Canis lupus rufus) ini adalah salah satu hewan "Ice Age" yang masih hidup hingga kini. Para ilmuwan mengestimasi hanya ada 100 serigala merah di alam liar Carolina Utara, Amerika Serikat, dan sekitar 150 ekor di beberapa fasilitas penangkaran.
13. Harimau Siberia
Harimau
Siberia atau disebut juga harimau amur (Panthera tigris altaica) adalah spesies
harimau yang pernah tinggal di wilayah Cina, Semenanjung Korea, dan Mongolia.
Namun, kini hewan tersebut hanya bisa bebas berkeliaran di Rusia, di wilayah
perlindungan kawasan Amur-Ussuri. Sejumlah ahli meyakini masih terdapat 350
hingga 450 hewan ini di alam liar.
14. Buaya Filipina
Sesuai
namanya, buaya Filipina (Crocodylus mindorensis) adalah spesies buaya yang
dilindungi di Filipina. Berdasarkan survei pada 1995, buaya bertubuh relatif
kecil ini hanya tersisa 100 ekor di Filipina. Hal ini menjadikan buaya tersebut
sebagai satu dari spesies hewan paling terancam di dunia.
15. Gorila Gunung
Sejak gorila gunung (Gorilla beringei beringei) ditemukan akhir 1902, jumlah populasi hewan ini terus berkurang akibat pembalakan liar, perburuan massal, dan perdagangan hewan ilegal. Saat ini, jumlah primata yang mampu hidup di daerah dingin maupun panas ini hanya ada 720 ekor yang tersebar di wilayah Uganda.
Sejak gorila gunung (Gorilla beringei beringei) ditemukan akhir 1902, jumlah populasi hewan ini terus berkurang akibat pembalakan liar, perburuan massal, dan perdagangan hewan ilegal. Saat ini, jumlah primata yang mampu hidup di daerah dingin maupun panas ini hanya ada 720 ekor yang tersebar di wilayah Uganda.
16. Hiu Gangga
Hiu penghuni Sungai Gangga di India bernama hiu gangga (Glyphis gangeticus) ini merupakan satu dari 20 daftar hiu terancam punah versi IUCN. Hiu yang memiliki reputasi sebagai pemakan manusia ini banyak diburu untuk diambil minyaknya. Selain itu, semakin tercemarnya Sungai Gangga menjadi faktor lain yang menyebabkan spesies ini kian sulit ditemukan.
Hiu penghuni Sungai Gangga di India bernama hiu gangga (Glyphis gangeticus) ini merupakan satu dari 20 daftar hiu terancam punah versi IUCN. Hiu yang memiliki reputasi sebagai pemakan manusia ini banyak diburu untuk diambil minyaknya. Selain itu, semakin tercemarnya Sungai Gangga menjadi faktor lain yang menyebabkan spesies ini kian sulit ditemukan.
17. Orangutan Sumatra
Satu lagi hewan terancam punah dari Tanah Air, Orangutan Sumatra (Pongo abelii). Primata langka bertubuh lebih kecil dari dua spesies orangutan yang lain ini adalah pemakan buah-buahan dan serangga. Seperti biasa, penyebab berkurangnya jumlah mereka adalah habitat yang hancur dan perburuan liar. Orangutan ini termasuk salah satu hewan yang memiliki kemampuan reproduksi rendah. Pongo abelli betina hanya mampu melahirkan tiga anak selama masa hidupnya.
Satu lagi hewan terancam punah dari Tanah Air, Orangutan Sumatra (Pongo abelii). Primata langka bertubuh lebih kecil dari dua spesies orangutan yang lain ini adalah pemakan buah-buahan dan serangga. Seperti biasa, penyebab berkurangnya jumlah mereka adalah habitat yang hancur dan perburuan liar. Orangutan ini termasuk salah satu hewan yang memiliki kemampuan reproduksi rendah. Pongo abelli betina hanya mampu melahirkan tiga anak selama masa hidupnya.
18. The Pinta Island tortoise
Adanya di kepulauan pinta.
Masuk dalam spesies Giant Galapagos Turtoise. Paling langka di dunia karena
hanya tinggal satu ekor lagi yang masih hidup dan tidak bias berkembang biak
lagi.
19.
Baiji (Yangtze River Dolphin)
Cuma ada 10 dari binatang
ini. Adanya di Cina.
20. The Vancouver Island Marmot
Adanya di Vancouver Island,
di British Columbia. Tinggal tersisa 75 ekor doang. Tapi udah berhasil
dikembang biakan menjadi sekitar 150 ekor dan sekitar 44 yang baru lahir.
21. Seychelles Sheath-tailed Bat
Tinggal di Madagascar, Cuma
ada kurang dari 100 ekor di dunia. Tapi para ahli masih berusaha buat
ngembangin lagi.
22. Javan Rhino
Dari 60 yang diketahui,
tempat tinggalnya Cuma ada 2 di jawa ( Indonesia) sama di Vietnam. Nih badak
masih sering diburu di Malaysia, Sumatra, India buat diambil culanya.
23. Hispid hare
Biasa disebut “Bristly
Rabbit” bias ditemukan di Himalaya, Nepal, Bengal, and Assam. Cuma bias
ditemukan sekitar 110 ekor di dunia.
24. Northern Hairy-nosed Wombat
Bisa ditemukan di New South
Wales and Victoria (Ausi ) tapi sekarang Cuma bias ditemukan di taman nasional
dekat Epping Forest Station di Queensland. Cuma ditemukan sekitar 113 ekor
doang.
25. Tamaraw (Dwarf Water Buffalo)
Ditemukan di Philippines. Lucu
yah ni kerbau, liat kupingnya deh. Pertama kali dinyatakan terancam punah tahun
2000. kini tinggal tersisa sekitar 30 – 200 ekor. Masih sering diburu sama pemburu liar.
26. Iberian Lynx
The Lynx. Ini kucing, bukan singa. Sesuai namanya, nih kucing adanya di Iberian ( kalo gak salah di spanyol). Cuma sekarang biasa ditemukan hanya di Andalusia. Kebanyakan mati karena kena perangkap, yang sebenarnya digunakan buat nangkap hewan buruan kayak kelinci. Cuma ada 100, turun dari 400 saat tahun 2000.
27. Red Wolf
Serigala
ini masih sodaraan sama gray wolf, tapi ukurannya lebih kecil. Sekarang tempat tinggal mereka
ada di timur laut North Carolina. Tinggal 20 ekor red wolves murni ditemukan tahun
1980, tapi sekarang sudah berkembang lebih dari 200 ekor.
28. Elang Jawa
Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) adalah burung nasional Indonesia
karena kemiripannya dengan Garuda dan juga merupakan simbol jenis satwa langka
di Indonesia. Elang Jawa hanya terdapat di Pulau Jawa dan penyebarannya terbatas di
hutan-hutan. Sebagai predator puncak, Elang Jawa memainkan peran yang penting
dalam menjaga keseimbangan dan fungsi dari bioma hutan di Jawa. Elang Jawa merupakan salah satu jenis burung pemangsa terlangka di
dunia. Berdasarkan kriteria keterancaman terbaru dari IUCN, Elang Jawa
dimasukan dalam kategori Endangered atau “Genting”.
29. Jalak bali (Leucopsar rothschildi)
Panjang: 25 cm,
Berat 85-90 gr
Populasinya sangat terancam,jalak Bali merupakan salah satu burung paling langka di dunia dan relatif baru bagi ilmu pengetahuan menjadi yang pertama dijelaskan pada 1912 oleh Walter Rothschild. pada jalak bali dewasa memiliki sayap putih dengan strip hitam, ekor tipis dan biru di sekitar mata. Hewan endemik bagi pulau Bali di Indonesia dan sebelumnya ditemukan di sepanjang barat laut dari pulau ketiga.Mendiami hutan monsun dan akasia sabana.
Populasinya sangat terancam,jalak Bali merupakan salah satu burung paling langka di dunia dan relatif baru bagi ilmu pengetahuan menjadi yang pertama dijelaskan pada 1912 oleh Walter Rothschild. pada jalak bali dewasa memiliki sayap putih dengan strip hitam, ekor tipis dan biru di sekitar mata. Hewan endemik bagi pulau Bali di Indonesia dan sebelumnya ditemukan di sepanjang barat laut dari pulau ketiga.Mendiami hutan monsun dan akasia sabana.
30. Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi)
Panjang
kepala-badan: 150 cm, ekor: 24 cm, tinggi bahu: 70 cm, Tanduk: 15 - 20 cm
Anoa gunung adalah hewan yg terancam punah, hewan ini adalah subfamili sapi liar, namun karena ukurannya yang kecil, itu lebih mirip dengan rusa.
Anoa gunung hewan endemik Indonesia, ada hanya di provinsi Sulawesi dan pulau dekat Buton
Sangat sedikit yang diketahui tentang preferensi habitat anoa gunung, karena itu adalah pemalu dan sedikit yg mempelajarinya. Hewan ini diketahui hidup di ketinggian antara 500 dan 2000 meter, namun laporan-laporan berbeda pada habitat lain. Ada yang mengatakan bahwa anoa pegunungan mendiami wilayah hutan lebat yang vegetationally beragam, sedangkan laporan lainnya yang suka area hutan yang relatif terbuka dengan kepadatan tanaman adapun yg mengatakan padadi sekitar daerah terbuka dan sumber-sumber air.
Anoa gunung adalah hewan yg terancam punah, hewan ini adalah subfamili sapi liar, namun karena ukurannya yang kecil, itu lebih mirip dengan rusa.
Anoa gunung hewan endemik Indonesia, ada hanya di provinsi Sulawesi dan pulau dekat Buton
Sangat sedikit yang diketahui tentang preferensi habitat anoa gunung, karena itu adalah pemalu dan sedikit yg mempelajarinya. Hewan ini diketahui hidup di ketinggian antara 500 dan 2000 meter, namun laporan-laporan berbeda pada habitat lain. Ada yang mengatakan bahwa anoa pegunungan mendiami wilayah hutan lebat yang vegetationally beragam, sedangkan laporan lainnya yang suka area hutan yang relatif terbuka dengan kepadatan tanaman adapun yg mengatakan padadi sekitar daerah terbuka dan sumber-sumber air.
31. Kuskus
Kuskus Beruang
atau Kuse (Ailurops ursinus) adalah salah satu dari dua jenis kuskus endemik di
Sulawesi. Binatang ini termasuk dalam golongan binatang berkantung
(marsupialia), dimana betinanya membawa bayi di dalam kantong yang terdapat di
bagian perut. Panjang badan dan kepala kuse adalah 56 cm, panjang ekornya 54 cm
dan beratnya dapat mencapai 8 kg. Kuse memiliki ekor yang prehensil, yaitu ekor
yang dapat memegang dan biasa digunakan untuk membantu berpegangan pada waktu
memanjat pohon yang tinggi.Nasib Kuse di Sulawesi Utara berada dalam bahaya
karena populasinya sudah terlampau kecil.Antara tahun 1980 dan 1995 di Tangkoko
telah terjadi pengurangan kepadatan sebesar 50%, yakni dari 3,9 ekor per km2
menjadi 2,0 ekor per km2. Selama survei WCS di hutan-hutan lindung Sulawesi
Utara tahun 1999, binatang ini hanya terlihat tujuh kali di sepanjang 491 km
jalur transek. Ini menunjukkan kepadatan populasi yang sangat rendah.
32. Maleo (Macrocephalon maleo)
Ukurannya 55-60 cm.
termasuk ke dalam hewan yang terancam populasinya,
Habitatnya di sulawesi dan pulau buton. Tinggal di dataran rendah dan pantai
Burung mencolok ini memiliki khas kurus, gelap pada mahkota pelindung kepala, wajah berwarna kekuningan. Paha yang hitam, dan perut putih, dengan warna merah muda pada dorsal(dada). Burung langka ini biasanya diam, tetapi, terutama di sekitar sarang sangat menjaga, dapat memancarkan suara sangat luar biasa. Ini termasuk ringkikan keras dan, ketika dalam perebutan, seperti bebek ber-kwek.
termasuk ke dalam hewan yang terancam populasinya,
Habitatnya di sulawesi dan pulau buton. Tinggal di dataran rendah dan pantai
Burung mencolok ini memiliki khas kurus, gelap pada mahkota pelindung kepala, wajah berwarna kekuningan. Paha yang hitam, dan perut putih, dengan warna merah muda pada dorsal(dada). Burung langka ini biasanya diam, tetapi, terutama di sekitar sarang sangat menjaga, dapat memancarkan suara sangat luar biasa. Ini termasuk ringkikan keras dan, ketika dalam perebutan, seperti bebek ber-kwek.
Masuk
dalam suku ciconiidae, bangau tongtong berhabitat asli di Asia, khususnya
wilayah India, Indo Cina dan Indonesia kecuali Irian dan Maluku. Mereka
menyebar ke Afrika, Myanmar, Hong Kong dan Filipina. Burung berkaki kuat ini
senang hidup di daerah rawa, sungai, hutan bakau, sawah, dan hutan terbuka.
Kadang juga di daerah tanah kering dan berlumpur. Tubuhnya berwarna hitam,
kecuali leher dan perut bagian bawah berwarna putih. Panjang tubuh bisa
mencapai 91 sentimeter. Di malam hari, bangau tongtong bertengger di pohon.
Spesies ini merupakan satu-satunya bangau yang tidak melebarkan kaki dan sayap pada saat terbang. Mereka termasuk hewan yang mempunyai banyak variasi gaya hidup. Bangau tongtong bisa hidup menyendiri, berpasangan atau kadang berkelompok. Burung yang di daerah Jawa populer dengan nama sandanglawe ini sudah makin sulit ditemui. Mereka termasuk satwa yang dilindungi undang-undang karena mulai terancam punah.
Spesies ini merupakan satu-satunya bangau yang tidak melebarkan kaki dan sayap pada saat terbang. Mereka termasuk hewan yang mempunyai banyak variasi gaya hidup. Bangau tongtong bisa hidup menyendiri, berpasangan atau kadang berkelompok. Burung yang di daerah Jawa populer dengan nama sandanglawe ini sudah makin sulit ditemui. Mereka termasuk satwa yang dilindungi undang-undang karena mulai terancam punah.
34. Badak Jawa
panjangnya bisa mencapai 2-4 meter,
tingginya 170cm dan beratnya mencapai 900 – 2,300 kg.
Statusnya sangat terancam, WWF melidungi hewan ini,badak Jawa adalah salah satu mamalia besar paling langka di dunia . Nama rhinoceros berasal dari bahasa Yunani untuk 'nose horn', dan badak Jawa memiliki satu tanduk di moncongnya itu, seperti tanduk badak, tidak memiliki inti yang kurus tapi terdiri dari serat keratin. Dewasa dalam warna abu-abu, dan memiliki penampilan yg berlapis baja disebabkan oleh lipatan dalam kulit berbulu. Kita dapat menemui hewan ini di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.
Statusnya sangat terancam, WWF melidungi hewan ini,badak Jawa adalah salah satu mamalia besar paling langka di dunia . Nama rhinoceros berasal dari bahasa Yunani untuk 'nose horn', dan badak Jawa memiliki satu tanduk di moncongnya itu, seperti tanduk badak, tidak memiliki inti yang kurus tapi terdiri dari serat keratin. Dewasa dalam warna abu-abu, dan memiliki penampilan yg berlapis baja disebabkan oleh lipatan dalam kulit berbulu. Kita dapat menemui hewan ini di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.
35. Hiu karpet berbintik (Hemiscyllium freycineti)
Berpola kulit yang indah, hiu ini memiliki
kemiripan yang luar biasa dengan kulit macan tutul. Heksagonal cokelat bintik,
dengan pusat-pusat pucat, penuh di seluruh tubuh bagia atas. Kecil
bintik-bintik gelap menutupi moncong, dan besar, gelap yang terletak tepat di
belakang sirip dada. Kedua sirip punggung dan sirip anus ditempatkan di
belakang tubuh,pada ekor tebal
habitatnya pada air dangkal di terumbu karang, pasir dan rumput laut yang lebat, berada didaerah papua.
habitatnya pada air dangkal di terumbu karang, pasir dan rumput laut yang lebat, berada didaerah papua.
36. Babirusa Sulawesi (Babyrousa celebensis)
Tergolong
kedalam hewan yang rentan kepunahannya redaftar didalam data hewen yg hampir
punah didunia.
Babirusa Sulawesi jelas diketahui menghuni semenanjung utara dan utara-bagian timur Sulawesi, dan jangkauan dapat juga meliputi pusat, timur dan selatan-timur Sulawesi, meskipun studi lanjut pada penggolongan / taksonomi hewan ini diperlukan sebelum hal ini dapat dikonfirmasi. Beratnya mencapai 600kg, Hidup di hutan hujan dan beriklim tropis.
Babirusa Sulawesi jelas diketahui menghuni semenanjung utara dan utara-bagian timur Sulawesi, dan jangkauan dapat juga meliputi pusat, timur dan selatan-timur Sulawesi, meskipun studi lanjut pada penggolongan / taksonomi hewan ini diperlukan sebelum hal ini dapat dikonfirmasi. Beratnya mencapai 600kg, Hidup di hutan hujan dan beriklim tropis.
37. Alap Alap
Burung
ini termasuk carnivora atau pemakan daging. Salah satu jenis dari alap-alap ini
yang populer adalah alap-alap capung. Dia dikenal karena tubuhnya yang kecil.
Burung alap-alap capung berparuh kecil, berdarah panas, dan seperti burung pada
umumnya, dia membiak dengan cara bertelur.
Dikenal sebagai burung karnivora terkecil
di dunia, alap-alap capung dapat ditemukan di kawasan Asia Tenggara dengan
ukuran rata-rata sepanjang 15 cm dengan berat badan 35 gram.
38. Kelelawar
Tapal Kuda
Ada empat belas jenis kelelawar di Britania dan semua dari mereka
terancam. Kelelawar tapal kuda yang lebih besar adalah salah satu yang paling
langka. Saat ini ada 35 diakui bersalin dan semua-tahun hibernasi roosts dan
369 situs. Estimasi saat ini berkisar antara 4.000 dan 6.600 individu. Mereka
juga menderita dari penggunaan insektisida (zat kimia beracun disemprotkan pada
tanaman untuk membunuh serangga berbahaya) yang telah merampas serangga yang
menjadi sumber utama makanan mereka.
39. Penyu Tempayan
Penyu pernah intensif diburu untuk daging dan telur, namun lemak juga
digunakan dalam industri kosmetik. Banyak dari hewan ini mati setiap tahun
tertangkap dalam jaring ikan dari crabfishers. Di Turki, hotel telah dibangun
tepat pada situs peternakan.
40. Elang Ekor
Ikan Putih
Sebelum manusia bereksperimen dengan penggunaan feromon, burung buas
spektakuler jauh lebih banyak daripada sekarang ini. Mereka juga telah diburu
oleh para gembala dan gamekeepers yang menganggap mereka sebagai ancaman bagi
mereka domba atau burung. Intens dengan tindakan konservasi, populasi di Eropa
Timur pulih, rencana pemulihan bertujuan untuk menjajah beberapa daerah
peternakan tradisional di Eropa.
41. Bebek Mandarin
Jenis Hewan ini dapat dilihat Britania Raya, namun rumah asli di Asia
Timur, di Rusia, Cina, Korea dan mandarin duck Japa. Japa. Status penduduk di
seluruh dunia tidak diketahui, penduduk Asia saat ini berada di tempat di bawah
20.000. Kepunahan burung indah ini disebabkan terutama penebang kayu, pemburu
dan pemburu liar. Dikenal predator termasuk cerpelai, rakun anjing,
berang-berang, polecats, elang burung hantu dan ular rumput.
42. Monyet Ekor Singa
Hewan ini hidup di beberapa daerah di Karnataka, Kerala dan Tamil Nadu.
Saat ini,hutan tropis, yang merupakan habitat alami monyet ini, telah
dibersihkan dan digantikan dengan perkebunan teh dan kopi.Sebagaimana dengan
begitu banyak mamalia, saat ini ancaman utama di alam bebas penghancuran
habitat mereka.
Pemburu liar juga seringkali menangkapi bayi kera, dan membunuh orang
tua mereka dalam proses perburuannya, untuk kemudian diekspor ke kolektor
ilegal. Mereka dianggap sebagai monyet yang paling terancam, dengan hanya 400
ekor yang tersisa di alam liar. Mereka diburu untuk daging dan bulu.
43. Jackass Penguin
Merupakan satu2nya jenis burung penguin yang ada di Afrika Selatan
ditemukan di Afrika. Karena mereka hidup begitu jauh di utara, dan di daerah
yang relatif dapat diakses, penguin Afrika telah rentan terhadap pembinasaan
manusia. Mengingat penurunan pasokan makanan, stempel sekarang mangsa di
penguin sebagai gantinya. Polusi minyak juga mengancam mereka, seperti halnya
pengambilan telur untuk makanan mereka.
44. Numbat
Mereka mendiami hutan di sisi Barat Australia, ini adalah satu-satunya
negara di mana mereka dapat ditemukan di alam liar. Numbat sekarang telah punah
di seluruh banyak dari jangkauan. Itu bertahan di alam liar hanya dalam area
kecil di sudut barat daya Australia. Ketika manusia memperkenalkan binatang
pemangsa baru seperti kucing, anjing dan rubah, binatang ini makan banyak
numbats. Jumlah mereka masih menurun karena banyak daerah yang merupakan
habitat mereka ditebang untuk pertanian dan pertambangan.
45. Black footed Ferret
Ini adalah salah satu mamalia
yang paling terancam di Amerika Utara, binatang di pinggir Black Footer Ferret
extinction in the wild. punah di alam liar. Hilangnya habitat merupakan alasan
utama hitam-footed ferrets tetap dekat ambang kepunahan. Anjing padang rumput
yang tersisa koloni kecil dan terfragmentasi, dipisahkan oleh cropland besar
dan luas dari pembangunan manusia. Pada tahun 2010, ahli biologi berharap
mendapatkan ferrets 1500 didirikan di alam bebas, dengan tidak kurang dari 30
pembiakan populasi orang dewasa di masing-masing
46. Harimau
Kucing besar ini merupakan hewan
yang terancam punah. Harimau bearasal dari keluarga Felidae dan genus Panthera.
Harimau tersebar di seluruh penjuru dunia dengan spesies yang berbeda-beda,
penamaan spesies diberikan dimana harimau tersebut hidup dan berasal. Menurut
WWF populasi harimau sekitar 3.900 harimau di seluruh dunia dan 1.400 diantaranya
hidup di India. Kehidupan harimau terus mengalami kepunahan karena perburuan,
habitat hidup yang berkurang. Upaya konservasi, penangkaran dilakukan dengan
menjaga habitatnya diantaranya dengan Taman Nasional diberbagai negara.
47. Beruang
Kutub
Nasib kehidupan
beruang kutub hampir sama dengan anjing laut. Polar Bear digolongkan sebagai
spesies yang rentan dan populasi semakin lama semakin menurun dan menjadi isu
keprihatinan internasional. Diperkirakan hanya tinggal 25.000 beruang kutub di
seluruh dunia. Beruang kutub termasuk hewan mamalia yang memiliki siklus hidup
yang menarik, beruang kutub dikenal dengan hibernasinya. Yang sebenarnya mirip
hibernasi, karena beruang tidak tidur terus menerus, namun melambatkan denyut
nadi 46-27 denyut nadi per menit.
48. Walrus
Pasifik
Walrus
berasal dari famili Odobenidae dan termasuk hewan yang mudah dikenali dengan
taring yang menonjol, kumis serta badan yang besar. Anjing laut dianggap
sebagai spesies kunci atau ikon hewan yang hidup di ekosistem bersalju dan es,
seperti di laut Arktik, kutub utara dan selatan, Greenland, pantai utara
Alaska, pantai selatan Siberia. Populasi walrus semakin sedikit dan
menyedihkan, diperkirakan tinggal 20.000 di seluruh dunia. Penyebab
berkurangnya walrus adalah perburuan, predator, pemanasan global yang membuat
es di kutub mencair. Ini adalah korban terbaru dari pemanasan global. Usaha
yang dapat dilakukan manusia adalah menjaga bumi agar tidak cepat mengalami
global warming sebab tidak ada es – tidak walrus.
49. Penguin Magellan
Penguin Magellan juga merupakan hewan yang mulai punah. Burung yang
tidak bisa terbang ini masih satu kerabat dekat dengan Penguin Humboldt dan
Penguin Galapagos. Penyebab berkurangnya penguin karena tumpahan minyak di
pantai Argentina. Selain itu karena perubahan iklim yang memaksa penguin
Magellan harus berenang lebih dari 40 km untuk menemukan makanan dan
meninggalkan pasangan mereka di sarang dengan kelaparan.
Beruang
Bambu berasal dari famili Ursidae dan termasuk hewan mamalia. Panda besar
merupakan hewan endemik dari China (Tiongkok). Panda besar menjadi simbol
diplomatik negara Cina di tahun 70an. Kini, di alam liar, hanya ada 1600 ekor
panda besar. Spesies panda terancam punah karena semakin berkurangnya habitat
hidup mereka selain tingkat kelahiran yang rendah baik di alam maupun dalam
penangkaran. Perlu dicatat bahwa di Cina, dikenakan hukuman mati bagi seseorang
karena membunuh panda.
51. Penyu
Belimbing
Penyu
belimbing berasal dari famili Dermochelyidae, yang anggotanya adalah yang
terbesar di kura-kura modern. Panjang tubuh hingga 2 meter dengan berat
mencapai 600 kg dan memiliki tulang punggung yang indah. Di Pasifik hanya ada
2300 penyu betina. Populasi penyu Belimbing terancam punah karena perburuan dan
pencemaran laut.
52. Tuna Sirip Biru
Tuna sirip biru berasal dari famili Srombidae. Mereka adalah perenang
handal dengan kecepatan 77 km/jam. Tuna sirip biru tidak memiliki daging
berwarna putih melainkan merah dan merah muda, yang banyak mengandung myoglobin.
Tuna sirip biru dengan ukuran otot yang besar, memiliki nilai komersial yang
tinggi dan sangat mahal. Di Jepang seekor tuna sirip biru dijual 736.000 dolar.
Untuk alasan ini populasi ikan tuna sirip biru sepanjang waktu semakin
berkurang.
53. Monarch
Danaides
Monarch
Danaides adalah jenis kupu-kupu dari keluarga nimfalid. Salah satu kupu-kupu
yang paling terkenal di Amerika Utara. Di abad XIX perwakilan dari spesies ini
ditemukan di Selandia Baru dan Australia. Untuk mempertahankan populasi kupu-kupu
yang indah ini, usaha yang perlu dilakukan adalah melestarikan pohon cemara
gunung dan hutan pinus di Meksiko sebagai habitat Monarch Danaides.
54. SolendonSolendon adalah mamalia kecil yang berasal dari Kuba dan Hispanola. Makhluk ini sangat mirip dengan tikus, ia memiliki moncong panjang dan ekor bersisik. Namun, Solenodon memiliki moncong yang fleksibel sebagai kebalikan dari tikus kesturi.
Ciri khas lain dari hewan ini adalah bahwa hewan ini sangat beracun. Solenodon adalah satu-satunya mamalia yang dapat menyuntikkan mangsanya dengan bisa racun ular. Jadi yang terbaik adalah mundur jika Anda menemui makhluk ini, karena mereka akan jatuh lalu menggigit di atas topi Anda.
55. Kakapo
Kakapo adalah satu-satunya kakatua yang tak bisa terbang di planet ini. Sedangkan sepupu mereka melakukan perjalanan melalui udara, spesies ini memilih untuk berjalan kaki atau naik dari tempat satu ke tempat lainnya.
Burung ini dapat ditemukan di Selandia Baru dan sering disebut sebagai burung beo hantu. Makhluk ini mendapat julukan dari bentuk cakram bulu di sekitar mata. Burung beo ini juga ditetapkan sebagai burung beo terbesar dengan berat mencapai 8 kg.
56. Dugong
Dugong adalah hewan laut besar yang sangat menyerupai Manatee. Sementara makhluk-makhluk sejenis yang berada dalam keluarga yang sama disebut Sirenia, mereka berbeda dari Manatee.
Dugong dapat ditemukan di perairan utara Australia dan ke dalam wilayah Indio-Pasifik. Mamalia ini memiliki tubuh abu-abu panjang dengan dayung seperti sirip ke arah kepala.
Ekor hewan ini terlihat mirip dengan ekor lumba-lumba. Juga, makhluk ini memiliki mulut yang keluar di samping dan berada dalam posisi yang lebih berbalik ke bawah, sehingga mudah untuk memakan rumput di kehidupan vegetatif dasar laut.
57.Monito Del Monte
Monito Del Monte adalah istilah Spanyol untuk "monyet kecil". Tapi nama ini menipu. Monito Del Monte sebenarnya adalah marsupial yang hidup di Chili dan Argentina.
Spesies mamalia ini dianggap punah lebih dari 11 juta tahun yang lalu. Namun, penjelajah modern menemukan makhluk ini di era modern.
Marsupial kecil ini memiliki tubuh tikus dengan bulu coklat dan besar, telinga runcing dan ekor panjang. Fitur yang membedakan hewan ini adalah matanya yang besar dan ia hidup di pohon-pohon di hutan hujan. Ekor panjang ini membantu ia untuk berayun dari cabang-cabang.
58.Ichthyophis Kohtaoensis
Ichthyophis Kohtaoensis adalah amfibi langka yang asli Kamboja, Laos dan Thailand. Makhluk ini memiliki tubuh seperti ular panjang dengan ekor runcing.
Reptil ini memiliki tubuh abu-abu gelap dengan perut kuning. Salah satu fitur yang membuat unik reptil ini adalah fakta bahwa ia memiliki dua otot yang mengontrol rahang.
59. Olm
Olm adalah amfibi yang berasal dari Eropa, terutama dapat ditemukan
di Italia. Makhluk ini memiliki tubuh panjang berwarna putih, dengan empat kaki
kecil. Sekilas terlihat sangat mirip dengan ular kecil.
Kadal ini menghabiskan hidupnya di gua-gua bawah tanah. Makhluk ini mempunyai mata yang tidak berkembang dan benar-benar buta. Walaupun Olm tidak dapat melihat bukan berarti tak berdaya. Olm mengkompensasi kekurangan penglihatan dengan pendengaran yang luar biasa dan indera penciuman.
Kadal ini menghabiskan hidupnya di gua-gua bawah tanah. Makhluk ini mempunyai mata yang tidak berkembang dan benar-benar buta. Walaupun Olm tidak dapat melihat bukan berarti tak berdaya. Olm mengkompensasi kekurangan penglihatan dengan pendengaran yang luar biasa dan indera penciuman.
60 . Lemur Bambu
Populasi : 100 hingga 160 ekor
Lemur Bambu memperoleh namanya karena rahang mereka yang kuat dan dapat mengunyah kerasnya tanaman bambu dapat ditemukan di Madagaskar, sebuah pulau di Afrika yang merupakan rumah bagi spesies-spesies yang terancam punah lebih banyak dari negara lain di dunia.
Lemur bambu sebenarnya diyakini telah punah selama hampir 50 tahun sebelum ditemukan kembali pada tahun 1972. Namun kepunahan mereka mungkin akan menjadi nyata sebab hutan hujan habitat mereka sedang ditebang dan dibakar untuk pertanian oleh manusia.
Populasi : 100 hingga 160 ekor
Lemur Bambu memperoleh namanya karena rahang mereka yang kuat dan dapat mengunyah kerasnya tanaman bambu dapat ditemukan di Madagaskar, sebuah pulau di Afrika yang merupakan rumah bagi spesies-spesies yang terancam punah lebih banyak dari negara lain di dunia.
Lemur bambu sebenarnya diyakini telah punah selama hampir 50 tahun sebelum ditemukan kembali pada tahun 1972. Namun kepunahan mereka mungkin akan menjadi nyata sebab hutan hujan habitat mereka sedang ditebang dan dibakar untuk pertanian oleh manusia.
61. Liben
Lark
Populasi : 90-256 ekor
Burung Liben Lark hanya ditemukan di dataran selatan Ethiopia, dan bisa jadi burung pertama yang punah di Afrika. Populasinya turun sebesar 40% antara tahun 2007 dan 2009, dan berkat hilangnya habitat yang terutama disebabkan oleh ekspansi pertanian, spesies burung ini mungkin tidak akan bertahan lama.
Populasi : 90-256 ekor
Burung Liben Lark hanya ditemukan di dataran selatan Ethiopia, dan bisa jadi burung pertama yang punah di Afrika. Populasinya turun sebesar 40% antara tahun 2007 dan 2009, dan berkat hilangnya habitat yang terutama disebabkan oleh ekspansi pertanian, spesies burung ini mungkin tidak akan bertahan lama.
62. Red River Giant Softshell Turtle
Populasi: 4 ekor
Kura-kura raksasa dengan tempurung lunak ini dapat mencapai berat hampir 300 pon, dengan tempurung sepanjang 40 inci. Ditemukan di Vietnam dan China, menurut dongeng warga setempat, kura-kura di Danau Hoan Kiem ini konon adalah dewa kura-kura emas yang juga dikenal sebagai Kim Qui. Namun karena perburuan dan perusakan habitat, penyu ini hampir punah dari alam liar. Dimana sekarang
Populasi: 4 ekor
Kura-kura raksasa dengan tempurung lunak ini dapat mencapai berat hampir 300 pon, dengan tempurung sepanjang 40 inci. Ditemukan di Vietnam dan China, menurut dongeng warga setempat, kura-kura di Danau Hoan Kiem ini konon adalah dewa kura-kura emas yang juga dikenal sebagai Kim Qui. Namun karena perburuan dan perusakan habitat, penyu ini hampir punah dari alam liar. Dimana sekarang
hanya empat ekor yang tersisa di
dunia, dan semuanya berada di kebun binatang.
63.
Seychelles Sheath-Tailed Bat
Populasi : <100 ekor dewasa
Kelelawar ini mendapatkan namanya dari membran tipis yang membentang di atas kaki belakangnya, memungkinkannya untuk melakukan aksi akrobat yang menakjubkan. Tapi ini rupanya tidak menghindarkan kelelawar ini dari spesies invasif dan perusakan habitat. Spesies ini sudah punah di beberapa pulau di Seychelles, negara kecil di Samudera Hindia, dan tanpa tindakan segera, kelelawar ini akan punah dari muka bumi.
Populasi : <100 ekor dewasa
Kelelawar ini mendapatkan namanya dari membran tipis yang membentang di atas kaki belakangnya, memungkinkannya untuk melakukan aksi akrobat yang menakjubkan. Tapi ini rupanya tidak menghindarkan kelelawar ini dari spesies invasif dan perusakan habitat. Spesies ini sudah punah di beberapa pulau di Seychelles, negara kecil di Samudera Hindia, dan tanpa tindakan segera, kelelawar ini akan punah dari muka bumi.
64. Kuau Bergaris Ganda (Argusianus bipunctatus)
Double-banded
Argus atau Kuau Bergaris Ganda (Argusianus bipunctatus) adalah satwa sejenis
unggas yang dipercaya pernah hidup di Indonesia (Jawa dan Sumatera) dan Malaysia.
Satwa bergenus sama yang masih ada hingga sekarang adalah Kuau Raja (Argusianus
argus). Kuau Bergaris Ganda tidak pernah ditemukan di alam, deskripsinya
didasarkan pada sejumlah buluyang dikirim ke London dan dipertelakan pada tahun
1871. IUCN memasukkannya dalam status punah. Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas:
Aves. Order: Galliformes.
Famili: Phasianidae. Genus: Argusianus. Spesies: Argusianus bipunctatus
Famili: Phasianidae. Genus: Argusianus. Spesies: Argusianus bipunctatus
65. Verhoeven’s Giant Tree Rat (Papagomys theodorverhoeveni)
Verhoeven’s
Giant Tree Rat (Papagomys theodorverhoeveni) adalah satwa dari famili (suku)
tikus-tikusan (Muridae) yang pernah hidup di Pulau Flores, Indonesia. Binatang
ini dinyatakan punah oleh IUCN pada tahun 1996. Namun para ahli meyakini satwa
ini telah punah sekitar 1500 SM. Spesies ini hanya dikenal dari beberapa
subfossil fragmen-fragmenyang ditemukan di Pulau Flores, Indonesia.
Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Mammalia. Subkelas: Eutheria. Ordo: Rodentia. Famili: Muridae. Subfamili: Murinae. Genus: Papagomys. Spesies: Papagomy theodorverhoeveni. Nama Binomial: Papagomys theodorverhoeveni (Musser, 1981)
Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Mammalia. Subkelas: Eutheria. Ordo: Rodentia. Famili: Muridae. Subfamili: Murinae. Genus: Papagomys. Spesies: Papagomy theodorverhoeveni. Nama Binomial: Papagomys theodorverhoeveni (Musser, 1981)
66. Tikus
Hidung Panjang Flores (Paulamys naso)
Seperti halnya Papagomy theodorverhoeveni, Tikus Hidung Oanjang Flores atau Flores Long-nosed Rat (Paulamys naso), satwa dari famili tikus-tikusan ini hanya dikenal dari beberapa subfossil fragmen-fragmen yang ditemukan di Pulau Flores, Indonesia.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Mamalia. Infrakelas: Eutheria. Order: Rodentia. Keluarga: Muridae. Subfamili: Murinae. Genus: Paulamys. Spesies: Paulamys naso (Musser, 1986).
67. Ikan
Pari Hiu
Ikan pari hiu di temukan di lautan indonesia timur Hewan itu di tangkap untuk memenuhi permintaan rumah makan.jumlahnya sekarang semakin berkurang.
Ikan pari hiu di temukan di lautan indonesia timur Hewan itu di tangkap untuk memenuhi permintaan rumah makan.jumlahnya sekarang semakin berkurang.
Komentar
Posting Komentar